FGD Seminar Hasil Partisipasi Usia Sekolah dan Pengembangan Model Pendidikan di Kabupaten Sorong Sel
SORONG-Mewakili Penjabat Gubernur, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekubang Provinsi PBD, George Yarangga, A.Pi., MM, hadir sekaligus membuka acara Focus Group Discussion (FGD) Seminar Hasil Partisipasi Usia Sekolah dan Pengembangan Model Pendidikan di Kabupaten Sorong Selatan, bertempat di Aston Hotel Sorong, Rabu (20/9/2023).
Dalam sambutannya ia mengatakan, Pemprov Papua Barat Daya memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Bupati Sorong Selatan yang telah berinisiatif mengundang Tim Peneliti dan Universitas Papua untuk membantu melaksanakan penelitian lapangan.
“Saya menghargai upaya Bupati yang telah mengalokasikan dana yang memadai agar Penelitian lapangan bisa dilaksanakan dengan mendalam,” ucapnya.
Lanjutnya, ada tiga hal yang menjadi perhatian mengenai pembangunan pendidikan di suatu wilayah. Pertama, memastikan bahwa tidak boleh ada anak/penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah;
Kedua, Rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas di provinsi Papua Barat Daya, memiliki berbagai potensi ekonomi. Industri yang akan dikembangkan mulai dari industri dasar dan pengolahan daru hulu sampai hilir;
Ketiga, kunci keberhasilan pendidikan di Provinsi Papua Barat Daya adalah pada kecukupan jumlah dan kualitas guru. Setiap sekolah baik negeri maupun swasta harus memiliki guru yang cukup jumlahnya, sesuai kompetensinya dan diakui keprofesionalannya.
Sementara itu, menurut Bupati Sorong Selatan, Samsudin Anggiluli, SE, menyatakan dirinya meminta tim peneliti dari UNIPA untuk melakukan penelitian di Kabupaten Sorong Selatan, agar mencari tahu jumlah pasti penduduk usia sekolah yang tidak sekolah.
“Saya minta bantuan dari UNIPA untuk bersama-sama melakukan penelitian jumlah penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah di kabupaten sorong selatan. Hal ini kami lakukan untuk memastikan apakah jumlah data yang dikeluarkan BPS tentang jumlah penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah di kabupaten sorong selatan sebanyak 7000 itu betul atau tidak, atau bahkan jumlahnya lebih. Berdasarkan hasil penelitian, angkanya hampir sama,” ujarnya.