Tim Penggerak PKK PBD Gelar Pelatihan Pembuatan Kain Tenun di Kabupaten Maybrat
Maybrat-Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat Daya menggelar pelatihan pembuatan kain tenun bagi para kader PKK di Kabupaten Maybrat. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, mulai 6 hingga 8 November 2025, bertempat di Gedung Samu Bah Ayamaru.
Pelatihan ini diikuti sebanyak 50 peserta yang merupakan ibu-ibu kader PKK dari 10 distrik se-Kabupaten Maybrat. Tujuannya untuk membekali para peserta dengan keterampilan menenun kain sekaligus mendorong pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
Kegiatan dibuka oleh Ketua TP PKK Provinsi Papua Barat Daya, Ny. Orpa Susana Kambu, S.Pd, yang diwakili oleh Ketua Bidang II, Ny. Quraisiah Rahaningmas, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata pemberdayaan perempuan agar mampu mandiri secara ekonomi.
“Kami datang untuk berbagi sedikit ilmu dan keterampilan. Harapannya, pengetahuan ini dapat dikembangkan oleh peserta sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga,” ujarnya.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin memberdayakan ibu-ibu agar tidak hanya berperan sebagai pengelola rumah tangga, tetapi juga mampu menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi seperti kain tenun khas daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Maybrat, Ny. dr. Farlien Fonda Murafer, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada TP PKK Provinsi Papua Barat Daya atas pelaksanaan kegiatan ini.
“Kegiatan ini menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat, sekaligus upaya melestarikan budaya lokal Kabupaten Maybrat. Saya berharap seluruh peserta mengikuti pelatihan ini hingga tuntas agar hasilnya benar-benar bermanfaat,” ujarnya.
Selama pelatihan, peserta mendapat materi teori dari instruktur handal yang berasal dari Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan, serta praktik langsung mulai dari proses menyiapkan benang, menenun motif tradisional, hingga tahap penyelesaian akhir produk.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para kader PKK dapat menularkan keterampilan yang diperoleh kepada masyarakat di kampung masing-masing, sehingga ekonomi keluarga meningkat dan warisan budaya tenun lokal tetap lestari.