Kepala Bapperida PBD Hadiri Lokakarya Menarik Investor Karbon, Paparkan Kesiapan Daerah Untuk Bermit
JAKARTA-Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Barat Daya, Rahman, S.STP., M.Si, menghadiri lokakarya Menarik Investor Karbon ke Indonesia yang berlangsung di Kantor Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Jakarta (01/12/2025). Kegiatan ini diinisiasi Bappenas sebagai tindak lanjut Perpres 110 Tahun 2025 mengenai penyelenggaraan nilai ekonomi karbon.
Dalam kegiatan tersebut, Papua Barat Daya (PBD) tampil sebagai salah satu provinsi dengan potensi blue carbon terbesar di Indonesia Timur. Ekosistem mangrove, hutan pesisir, dan padang lamun yang masih sangat utuh menjadikan PBD sebagai wilayah strategis dalam agenda investasi karbon nasional dan global.
Dalam forum tersebut, Rahman menyampaikan pertanyaan strategis kepada investor global terkait langkah prioritas untuk menjadikan Papua Barat Daya sebagai mitra yang kredibel, berisiko rendah, dan kompetitif dalam investasi karbon yang inklusif dan berkelanjutan. Pertanyaan ini menjadi bagian dari diplomasi daerah untuk memperkuat posisi PBD dalam peta investasi karbon dunia.
Dari diskusi dengan para investor internasional, Forum ini menghasilkan sejumlah poin strategis bagi Papua Barat Daya:
1. Potensi blue carbon PBD merupakan aset nasional yang dapat menjadi portofolio unggulan Indonesia.
2. Budaya dan masyarakat adat adalah keunggulan kompetitif, bukan hambatan.
3. Penguatan tata kelola termasuk baseline, MRV, FPIC, dan kepastian lahan yang menjadi prioritas.
4. Dukungan pendanaan awal dan bantuan teknis diperlukan agar proyek karbon menjadi bankable.
5. Dengan strategi tepat, PBD dapat menjadi provinsi terdepan dalam investasi karbon berbasis ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan.
Kehadiran Bapperida PBD dalam lokakarya ini menegaskan komitmen daerah untuk membuka peluang investasi karbon yang memberikan manfaat ekologis, sosial, dan ekonomi bagi masyarakat Papua Barat Daya.