• Dipublish Oleh: Nelce Kambuaya
  • Dipublish Pada: August 26, 2024

Workshop Penanganan Terpadu Isu Kependudukan di Kampung KB

SORONG-Workshop Penanganan Terpadu Isu Kependudukan di Kampung KB merupakan kegiatan dalam rangka membantu Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya menurunkan angka prevalensi stunting melalui penanganan yang terpadu atau semua pihak berkolaborasi dalam mendukung program.

Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan integritas dan berbasis komunitas. Selain itu untuk menyatukan persepsi sekaligus membangun komitmen bersama antara kabupate/kota dengan Provinsi Papua Barat Daya.

Kegiatan ini di laksanakan selama 3 hari (26-28 Agustus) ini menghadirkan narasumber dari BKKBN Provinsi Papua Barat, dengan jumlah peserta sebanyak 26 orang berasal dari kabupaten/kota dan provinsi PBD, yang dilaksanakan di Panorama Hotel Sorong, Senin (26/08/2024).

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat Daya Naomi Netty Howay yang diwakili Penanggungjawab Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Dinas Kesehatan P2KB PBD Petrus Meokbun mengatakan, stunting sampai saat ini masih menjadi salah satu program prioritas nasional baik Pemerintah Pusat dan juga Pemerintah Daerah, khususnya di Provinsi Papua Barat Daya.

“Pemerintah menargetkan di tahun 2024 angka prevalensi stunting harus diturunkan menjadi 14 persen dan tahun 2025 bisa mencapai dibawah 14%,” ucap Petrus

Lanjut Petrus, diketahui bersama bahwa salah satu program prioritas Pj Gubernur Papua Barat Daya adalah program jaminan seribu hari kehidupan. Dimana melalui program ini, berbagai upaya dilakukan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Dengan sasaran terutama ibu hamil, ibu hamil beresiko, bayi, balita dan juga remaja putri melalui program yang dilakukan terkait dengan kesehatan remaja pranikah perlu terus dikembangkan.

“Dinas Kesehatan P2KB Papua Barat Daya juga terus melaksanakan berbagai program-program yang sifatnya spesifik. Sehingga diharapkan angka prevalensi stunting bisa diturunkan,” ujarnya.